Rabu, 25 Mei 2011

BACKUP AND RECOVERY ORACLE DATABASE

DISASTER PLANNING

1. Disaster Recovery PlanningMerupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan dan membatasi kerugian akibat bencana pada proses bisnis yang penting. Bencana yang dimaksud bisa berupa banjir, kebakaran, gempa bumi, ataupun virus, kegagalan harddisk, serangan dari cracker, dan lain sebagainya. Tentunya bencana seperti ini sangat mengancam data atau informasi perusahaan atau perorangan.

2. Disaster Recovery Plan
Merupakan program yang tertulis dan telah disetujui, diimplementasikan, serta dievaluasi secara periodik, yang menfokuskan pada semua aksi yang perlu dilakukan sebelum, ketika, dan setelah bencana. Rencana ini disusun berdasarkan review secara menyeluruh terhadap bencana-bencana yang potensial, yang mencakup lingkup fasilitas, lokasi geografis, atau industri. Rencana ini juga merupakan pernyataan dari tanggapan yang tepat untuk proses pemulihan yang bersifat efektif terhadap biaya dan cepat. Oleh karena itu, rencana yang dibuat haruslah mengidentifikasi di mana, yang mana, dan bagaimana record-record dapat diperoleh.


  • Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam menyusun Disaster Recovery Plan :

Berikut adalah daftar hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan ketika membuat Information Disaster Recovery Plan sebuah perusahaan :

•Memastikan keamanan para pekerja dan pengunjung pada lokasi di mana mereka berada.

•Melindungi record dan informasi penting.

•Memastikan keamanan fasilitas dan lokasi-lokasi bisnis.

•Memastikan ketersediaan material, perlengkapan, dan peralatan

•Mengurangi risiko bencana yang diakibatkan oleh kesalahan manusia atau kegagalan peralatan yang digunakan.
Data-data dan fasilitas penting lainnya telah ditata dengan baik sehingga memudahkan proses pemulihan ketika bencana alam terjadi.

  • Prasyarat Dalam Pembuatan Disaster Recovery Plan :
Prasyarat 1: Informasi dipandang sebagai Sumber Daya Perusahaan
Prasyarat 2: Asuransi Yang Cukup
Prasyarat 3: Program Record Yang Penting
Prasyarat 4: Jadwal Penyimpanan Record
Prasyarat 5: Sistem Klasifikasi dan Penggunaan Kembali Record
Prasyarat 6: Program Sekuritas Yang Cukup

.::. Back Up Database .::.
Backup mengacu pada pembuatan salinan data dari database, sehingga salinan ini dapat digunakan untuk mengembalikan data semula dari peristiwa kehilangan data ataupun kerusakan data.

.::. Alasan Melakukan Back Up .::.
Melindungi database dari berbagai jenis kegagalan, antara lain :
•Statement failure.

•User error.

•Network failure


•Instance failure•Media failure
Jenis Backup
•Physical Back up 
Untuk backup fisik (sering disebut sebagai backup sistem operasi) file data, redo log file dan file kontrol yang disimpan pada media backup seperti sistem penyimpanan tape.
•Logical Back up 
Logical Backup adalah pembacaan sebuah set record database dan menulisnya di sebuah file. Yang merupakan logical backup adalah ekspor-impor database.
Jenis-jenis Recovery
1.User-Managed Recovery
 Complete Recovery  
         Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan complete recovery diantaranya:
· Memastikan datafile yang digunakan untuk restore dalam keadaan offline
· Hanya merestore datafile yang rusak atau hilang
· Jangan merestore control file, redo log file, password file atau parameter file
· Recovery datafiles
Complete recovery memiliki beberapa kelebihan beberapa diantaranya adalah dengan complete recovery hanya diperlukan merestore file yang hilang, complete recovery melakukan recover semua data kembali menjadi seperti pada saat terjadi kegagalan, dan dengan complete recovery secara otomatis archive log file diterapkan. Complete recovery juga memiliki kekurangan yaitu untuk melakukan complete recovery harus memiliki semua archive log file sejak dari backup yang dikehendaki untuk di restore.
2.RMAN Recovery
                 
1. Proses Restoration and Datafile Media Recovery dengan RMAN
Restore file dari backup atau mengopy image dengan menggunakan perintah RMAN RESTORE
Recover file dengan menggunakan perintah RMAN RECOVER
2. Menggunakan RMAN untuk recover database di mode ARCHIVELOG
rman target /
RMAN> STARTUP MOUNT
RMAN> RESTORE DATABASE;
RMAN> RECOVER DATABASE;
RMAN> ALTER DATABASE OPEN;
Contoh di atas, asumsinya adalah sebagai berikut :
a. Backup secara keseluruhan menggunakan RMAN dilakukan apabila tersedia di disk
b. Control file tidak rusak dan tidak perlu di restore
c. Semua datafile rusak atau hilang
3. Menggunakan RMAN untuk mengembalikan datafile ke lokasi yang baru. Langkah-langkahnya yaitu:
a. Mengunakan perintah SET NEWNAME untuk restore datafile ke lokasi yang baru.
Contohnya: SET NEWNAME FOR DATAFILE 1 to ‘//system01.dbf’;
b. Mengunakan perintah SWITCH untuk menyimpan perubahan pada control file.
Contoh: SWITCH DATAFILE ALL;
4. Menggunakan RMAN untuk recover tablespace
Dengan menggunakan perintah RMAN untuk restore dan recover tablespace sebagai berikut:
- RESTORE TABLESPACE
- RECOVER TABLESPACE
Contoh:
run{
sql “alter tablespace users offline immediate”;
restore tablespace users;
recover tablespace users;
sql “alter tablespace users online”;}
5. Menggunakan RMAN untuk relocate tablespace
Menggunakan perintah SET NEWNAME untuk restore file.
Menggunakan perintah SWITCH untuk record nama baru pada control file
Menggunakan perintah RECOVER TABLESPACE untuk recover datafiles pada tablespace.
(2) RMAN Incomplete Recovery
Langkah-langkah recovery incomplete database dengan menggunakan RMAN ialah sebagai berikut:
1. Mount database.
2. Alokasi multiple channel untuk paralelisasi.
3. Restore semua datafile.
4. Recover database dengan menggunakan using UNTIL TIME, UNTIL SEQUENCE, atau UNTIL SCN
5. Buka database dengan menggunakan RESETLOGS.
6. Lakukan backup untuk semua database.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar